1.      a. dibawa (bukan di bawa)
 Karena asal katanya “bawa” (= kata kerja, bukan kata  keterangan). 
Semua kata kerja yang diberi imbuhan “di-” penulisannya  harus 
digabungkan.
   2.      a. mempelajari (bukan memelajari)
 Karena kata dasarnya “ajar”, lalu diberikan imbuhan “memper-i”. Jadi, bukan kata “pelajar” kemudian diberi imbuhan “me-i”.
   3.      b. di bawah (bukan dibawah) 
 Karena kata dasar "bawah" menunjukkan arah/tempat sehingga kata depan "di" tidak boleh disambung dengan kata dasar.
   
 4.      b. terima kasih (bukan terimakasih) 
Karena berasal dari 2 kata:
 “terima” dan “kasih”. Bila diberikan awalan dan akhiran, baru 
penulisannya digabung, misalnya: “berterimakasihlah”, tetapi bila 
mendapat awalan saja, penulisannya tetap dipisah: “berterima kasih”.
  
 5.      a. dipersilakan Karena kata dasarnya “sila”. Kata “silah” tidak ada di dalam kamus.
   6.      a. mengkritik (bukan mengritik, bukan pula mengeritik atau mengkeritik)
 Karena kata dasarnya “kritik”. Imbuhan “me-“ diikuti dua konsonan berturut-turut, konsonan awalnya tidak luluh.
   7.      b. mengombinasikan (bukan mengkombinasikan)
 Karena kata dasarnya “kombinasi”. Awalan ‘k’ luluh bila mendapat imbuhan meN-.
   8.      a. pertunjukan (bukan pertunjukkan)
 Karena kata dasarnya “tunjuk”, mendapat imbuhan “pe-an”,  sehingga 
sebagai kata benda menjadi “pertunjukan” (‘k’-nya tidak dobel).  Bila 
dianggap kata kerja (penggalan dari “mempertunjukkan” barulah  ‘k’-nya 
ditulis dobel).
  
  9.      b. mempertunjukkan (bukan 
mempertunjukan) Karena kata dasarnya “tunjuk”, mendapat imbuhan 
“memper-kan”, sehingga ‘k’-nya harus dobel.
  
 10.  a. disalahartikan (bukan disalah artikan)
 Karena semua frase bila ditambah awalan dan akhiran sekaligus, 
penulisannya harus digabung. Demikian juga: mempertanggungjawabkan 
(bukan mempertanggung jawabkan), ditandatangani (bukan ditanda 
tangani/di tandatangani).
  
 11.  b. mengontrakkan (bukan mengontrakan)
 Karena kata dasarnya “kontrak” (bukan “kontra”), bila diberi imbuhan “me-kan” maka ‘k’-nya harus dobel.
  
 12.  a. dikontrakkan (bukan di kontrakkan/dikontrakan/di kontrakan)
 Karena “kontrak” diberi imbuhan “di-kan”, ‘k’-nya harus dobel dan  
penulisannya harus digabung, tidak boleh dipisahkan dari di- karena di- 
 di sini bukan sebagai kata depan.
  
 13.  d. di kontrakan (bukan dikontrakkan/dikontrakan/di kontrakkan)
 Kontrak sebagai kata benda, penulisannya harus dipisah dari kata  “di”,
 karena di sini “di” berfungsi sebagai kata depan, bukan imbuhan.
  
 14.  b. mengonfirmasikan
 Karena “konfirmasi” sudah menjadi kosa kata bahasa Indonesia (dari  
kata dasar “konfirm”) dan dalam aturannya, konsonan ‘k’ luluh bila  
digabung dengan awalan meN-.
  
 15.  a. di-invite Karena  kata 
“invite” adalah kata dari bahasa asing, bila mendapatkan imbuhan di  
depannya harus disertai tanda hubung (-) dan penulisannya dimiringkan 
(italic).
  
 Demikian pembahasannya. Semoga berguna. Bila ada  
kekurangan/kesalahan/ketidakjelasan, saya juga terbuka untuk dikoreksi. 
 Terima kasih.
Sumber: https://www.facebook.com/gudangilmup/posts/343094235782319
Dalam morfologi, dikenal istilah peluluhan, yaitu proses mengubah konsonan /k/, /p/, /t/, dan /s/, menjadi /ng/, /m/, /n/, dan /ny/ bila sebuah kata yang diawali konsonan tersebut diberi awalan me- atau pe-.
Misalnya:me- + konsumsi–>mengonsumsi, bukan mengkonsumsi, terlihat /k/ diganti menjadi /ng/
me-+percaya+-i–>memercayaii, bukan mempercayai, /p/ harus diluluhkan menjadi /m/
me-+taat+-i–>menaati, bukan mentaati, /t/ harus diluluhkan menjadi /n/
me-+sukses+-kan–>menyukseskan, bukan mensukseskan, /s/ luluh menjadi /ny/
Sumber: http://bahasa.kompasiana.com/2011/07/25/percayalah-mempercayai-tidak-pakai-p-383586.html

Sangat membantu terima kasih :)
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya.
ReplyDeleteberpergian atau bepergian?
ReplyDeleteBepergian. Karena ber- berubah menjadi be- kalau bertemu suku kata pertama yang berakhiran -er. (Per-gi : bepergian , ker-ja : bekerja)
DeleteSangat membantu terima kasih O:)
ReplyDelete